Perbedaan Benjolan di Kelopak Mata Akibat Bintitan dan Kalazion

MEJAQQ Benjolan di kelopak mata dapat disebabkan bintitan atau kalazion. Perbedaan mendasar dari kedua kondisi ini adalah penyebabnya. Bintitan disebabkan infeksi, sedangkan kalazion diakibatkan penyumbatan kelenjar minyak kecil di kelopak mata.

Benjolan di kelopak mata sering kali dianggap sebagai bintitan (hordeolum). Padahal, kondisi ini juga bisa disebabkan kalazion yang bentuknya mirip dengan bintitan.

Meskipun bintitan dan kalazion merupakan penyakit yang umumnya tidak berbahaya, penting bagi Anda untuk memahami perbedaannya agar penanganan yang tepat bisa diberikan.

MEJAQQ: AGEN JUDI POKER DOMINOQQ BANDARQ ONLINE TERBESAR DI ASIA 

Perbedaan benjolan di kelopak mata akibat bintitan dan kalazion

Tanpa pengamatan dari dokter, kemungkinan sulit bagi Anda untuk melihat perbedaan bintitan dan kalazion. Sebab, keduanya sama-sama menimbulkan benjolan bengkak yang berwarna merah.

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai perbedaan kalazion vs. hordeolum yang bisa Anda simak.

1. Bintitan

Bintitan adalah benjolan merah kecil yang terasa sakit dan umumnya muncul di dasar bulu mata atau di bawah kelopak mata. Sebagian besar penyebab benjolan di mata ini adalah infeksi bakteri.

Berikut adalah dua jenis bintitan yang dapat Anda alami.

Bintitan eksternal

Bintitan eksternal atau luar adalah benjolan yang muncul di pangkal bulu mata.

Kebanyakan kasus bintitan eksternal disebabkan infeksi folikel rambut. Selain itu, teksturnya menyerupai jerawat.

Bintitan internal

Bintitan internal adalah benjolan di kelopak mata bagian dalam yang biasanya terjadi akibat infeksi pada kelenjar penghasil minyak.

Perbedaan kalazion dan hordeolum dapat dilihat dari gejalanya. Hordeolum alias bintitan umumnya dapat menimbulkan gejala-gejala berikut ini.

  • Timbulnya benjolan merah yang terasa menyakitkan pada sepanjang tepi kelopak mata di dasar bulu mata. Ini dapat membuat seluruh kelopak mata membengkak.
  • Terdapat bintik nanah kecil di tengah benjolannya.
  • Penderitanya dapat merasa seperti ada sesuatu di mata.
  • Sensasi gatal di mata.
  • Sensitif terhadap cahaya.
  • Munculnya kerak di sepanjang tepi kelopak mata.
  • Mata berair.

Bintitan biasanya tidak membutuhkan pengobatan khusus karena bisa hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, Anda dapat menggunakan kompres hangat untuk mempercepat proses pemulihan.

Jika metode di atas tidak membuahkan hasil, dokter bisa memberikan obat mata antibiotik tetes atau topikal (oles) sebagai cara mengatasi benjolan di dalam kelopak mata akibat bintitan.Selain itu, ketika infeksinya tidak kunjung membaik atau menyebar ke area tubuh lain, dokter bisa memberikan obat antibiotik tablet atau pil.

Dalam beberapa kasus, cara menghilangkan benjolan di kelopak mata yang disebabkan bintitan juga dapat melibatkan prosedur operasi, terutama jika benjolan tersebut tidak kunjung sembuh.

Selama prosedur operasi berlangsung, dokter bisa membuat sayatan kecil untuk mengeluarkan nanah dari dalam benjolan.Daftar MejaQ

2. Kalazion

Benjolan di kelopak mata tapi bukan bintitan dapat disebabkan kalazion.

Kalazion adalah benjolan kecil di kelopak mata yang terjadi akibat sumbatan pada kelenjar di area tersebut.

Benjolannya bisa muncul di kedua mata sekaligus (kalazia). Sementara itu, ciri khas kalazion adalah timbulnya benjolan di atas kelopak mata.

Pada awalnya, timbul area kulit kemerahan yang bengkak dan terasa sakit saat disentuh.

Setelah beberapa hari, rasa sakitnya dapat menghilang dan hanya menyisakan benjolan saja.

TIdak hanya benjolan di mata saja, berikut adalah gejala kalazion lainnya yang dapat terjadi.

  • Mata berair
  • Iritasi mata ringan
  • Penglihatan kabur.

Dalam beberapa hari atau minggu, kalazion umumnya hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, Anda sebaiknya tetap memeriksa benjolan ini ke dokter.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter dapat memberi tahu tips untuk mempercepat proses penyembuhan kalazion. Anda juga bisa diberikan obat tetes atau krim tertentu.

Jika berbagai obat tersebut tak berhasil menyembuhkan kalazion, dokter akan meresepkan obat-obatan lain atau memberikan injeksi steroid.

Apabila kalazion dianggap parah, dokter bisa membius area yang terdampak dan menyayat benjolan untuk mengeringkan bagian dalamnya.

Faktor risiko bintitan dan kalazion

Siapa pun dapat mengalami bintitan dan kalazion. Meskipun demikian, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko kedua masalah ini.

  • Blefaritis (peradangan pada tepi kelopak mata).
  • Pernah menderita bintitan atau kalazion sebelumnya.
  • Mengidap kondisi medis, seperti rosacea atau dermatitis seboroik.
  • Menderita diabetes atau kondisi medis tertentu.Agen BandarQ Online

Cara mencegah bintitan dan kalazion

Sekali Anda menderita bintitan atau kalazion, Anda menjadi lebih rentan untuk mengalaminya lagi di lain waktu. Namun, bukan berarti kedua penyakit ini tidak bisa dicegah.

Ada sederet cara mencegah benjolan di kelopak mata akibat bintitan dan kalazion yang dapat Anda lakukan.

  • Hindari mengucek mata karena dapat menyebarkan bakteri dan menimbulkan iritasi.
  • Selalu cuci tangan sebelum menyentuh mata.
  • Jangan pernah berbagai handuk dengan orang lain yang menderita bintitan.
  • Jika Anda sering mengalami kalazion, konsultasikan ke dokter terkait penggunaan sampo bayi atau scrub kelopak mata untuk membersihkan area kelopak mata secara lembut.
  • Rutin mengganti produk makeup mata setiap 6 bulan sekali. Sebab, produk kecantikan bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri. Jangan pula berbagi makeup dengan orang lain.
  • Segera datang ke dokter jika Anda mengalami infeksi pada kelopak mata.
  • Apabila Anda menggunakan lensa kontak, bersihkan sesuai anjuran dari dokter atau produsennya. Biasakan untuk cuci tangan saat memakai atau melepasnya.
  • Cuci muka Anda dengan air bersih dan hapus makeup sebelum tidur.

Posting Komentar

0 Komentar