MEJAQQ - Tim dokter penanganan COVID-19 di Hong Kong melakukan observasi terhadap puluhan pasien virus Corona yang sudah sembuh. Mereka memeriksa kondisinya dan menemukan penurunan fungsi paru-paru pada beberapa pasien COVID-19.

Sebagai catatan, sampel 12 pasien ini merupakan gelombang pertama pasien positif COVID-19 di Hongkong yang dinyatakan sembuh. Para pasien ini sembuh setelah dirawat dengan obat Kaletra (yaitu obat HIV / AIDS), obat Ribavirin (yaitu obat hepatitis C), Interferon.

Penderita diminta menjalani beberapa aktivitas untuk mengukur kemampuan paru-parunya. Setidaknya tiga pasien tidak dapat melakukan hal-hal yang mereka bisa sebelum tertular virus SARS-CoV-2. Mereka merasa sesak saat diminta berjalan sedikit lebih cepat, meski hanya beberapa menit.

Selain itu, dari hasil scan paru-paru pada 9 pasien ditemukan pola serupa yaitu tampak seperti kaca buram yang menandakan mereka mengalami kerusakan organ. Kondisi paru-paru serupa dengan yang ditemukan pada pasien SARS dan MERS.


Owen Tsang Tak-yin, direktur medis dari Pusat Penyakit Menular di Rumah Sakit Princess Margaret, Hong Kong, menjelaskan fakta dari temuannya. Dia mengungkapkan penurunan fungsi paru-paru pada beberapa pasien virus Corona yang mulai pulih.

Ia menyarankan pasien COVID-19 menjalani fisioterapi untuk memulihkan dan memperkuat fungsi paru-paru. Fisioterapi meliputi latihan kardiovaskular seperti berenang dan latihan lainnya.

Tsang menambahkan, pengamatan tersebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Artinya, pasien masih perlu menjalani tes lebih lanjut untuk menilai seberapa besar fungsi paru-paru yang mereka pertahankan.

Ia juga belum bisa menyimpulkan apakah kondisi penurunan fungsi paru pada pasien Coronavirus berpotensi menimbulkan masalah jangka panjang atau tidak, misalnya seperti fibrosis paru. Fibrosis paru adalah suatu kondisi di mana jaringan paru-paru mengeras dan organ tidak dapat berfungsi dengan baik.

KONDISI PARU-PARU PASIEN COVID19 POSITIF


Tsang menjelaskan, fungsi paru-paru seorang pasien yang positif terjangkit virus Corona ditunjukkan dengan adanya bercak cairan atau feses. Kondisi ini cenderung memburuk seiring berkembangnya infeksi virus dan menyebabkan pneumonia. AGEN BANDARQ ONLINE

Sebelumnya, Journal of the Radiological Society of North America mempublikasikan studi yang menunjukkan memburuknya paru-paru pasien yang terinfeksi COVID-19.

Tim peneliti melakukan CT scan pada pasien positif COVID-19 yang mengalami gejala pneumonia, hasilnya berupa bercak putih yang menunjukkan adanya penumpukan cairan di rongga paru. Bintik-bintik ini disebut ground glass opacity (GGO).

Studi lain di American Roentgen Ray Society mengatakan sekitar 86,1 persen paru-paru pasien positif COVID-19 memiliki GGO.

Hingga hari ini, Senin (16/3), wabah COVID-19 telah menjangkiti lebih dari 169 ribu pasien dari 157 negara di dunia. Dengan rincian, lebih dari 77 ribu pasien sembuh dan kematian sedikitnya 6 ribu kasus. Di Indonesia, COVID-19 telah menginfeksi sedikitnya 117 positif, dengan 5 kematian dan 8 dinyatakan sembuh. BANDARQ ONLINE

SEGERA BERGABUNG DI MEJAQQ DAN RAIH KEMENANGAN BERLIMPAHNYA SEKARANG JUGA