MEJAQQ - Obat HIV dengan jenis antiretroviral ada 5 jenis, yaitu NNRTIs, NRTIs, PIs, Entry inhibitors, dan integrase inhibitor. Obat ART dapat menekan perkembangan virus HIV di tubuh.
Hingga kini, belum ada obat untuk menyembuhkan infeksi human immunodeficiency virus (HIV). Meski demikian, bukan berarti tidak ada cara mengobati HIV, setidaknya agar penyakit ini tidak berkembang ke tahap yang paling parah, yakni acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).
HIV disebut juga retrovirus yang hanya bisa diatasi dengan kombinasi obat-obatan yang disebut dengan antiretroviral therapy (ART) atau terapi antiretroviral (ARV). Anda harus meminum obat hiv ini setiap hari sesuai dengan petunjuk dokter.Daftar MejaQQ
MEJAQQ: AGEN JUDI POKER DOMINOQQ BANDARQ ONLINE TERBESAR DI ASIA
Cara kerja obat HIV di tubuh
Obat HIV yang beredar saat ini tidak dapat 100% menyembuhkan penyakit HIV. Obat ini bekerja dengan cara menekan jumlah virus di tubuh agar tetap rendah.
Pengobatan HIV bertujuan menekan perkembangan virus HIV dalam darah ke level yang paling rendah. Dalam kondisi ini, Anda akan merasa sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang mungkin akan membahayakan nyawa Anda. Selain itu, meminum obat HIV juga dapat mencegah penularan virus kepada orang yang melakukan kontak dengan Anda.
Orang yang menjalani ART umumnya akan diinstruksikan untuk mengonsumsi kombinasi dari tiga obat sekaligus. Dengan perawatan yang tepat, harapan hidup orang dengan HIV bisa sama dengan orang pada umumnya. Penderita HIV yang menjalani terapi ART dapat menjalani kegiatannya seperti biasa.
Pengobatan HIV disebut efektif apabila dapat mengurangi jumlah virus tersebut di tubuh, bahkan hingga tahap tidak terdeteksi. Tidak terdeteksinya virus di tubuh menandakan jumlah virus tersebut sudah sangat berkurang hingga hanya sebagian kecilnya saja yang tersisa.
Saat jumlah virus telah mencapai pada tahap tidak terdeteksi, maka HIV dianggap sudah tidak memengaruhi kondisi kesehatan penderitanya. Selain itu, risiko penularan kepada orang lain pun telah hilang.
Namun perlu diingat, meski virus telah tidak terdeteksi, obat HIV harus tetap diminum seumur hidup. Jika konsumsi obat dihentikan, maka jumlah virus di tubuh dapat kembali naik dan kembali mengganggu kesehatan.
5 jenis obat HIV dengan metode terapi antiretroviral (ARV)
Setiap orang yang dinyatakan positif mengidap HIV harus segera mendapatkan akses untuk menerima obat HIV. Terlebih, mereka yang sedang dalam kondisi hamil, sudah dinyatakan positif AIDS, mengidap penyakit atau koinfeksi yang berhubungan dengan HIV, serta orang yang baru memasuki fase awal infeksi HIV (dalam kurun 6 bulan setelah pertama kali divonis menderita HIV).
Saat ini, sudah banyak jenis obat HIV yang aman dikonsumsi saat menjalani terapi antiretroviral, namun menurut WHO mereka diklasifikasikan dalam kelas sebagai berikut:
1. Non-nucleoside reverse transciptase inhibitors (NNRTIs)
NNRTIs merupakan cara mengobati HIV dengan mematikan protein yang dibutuhkan oleh virus tersebut untuk melipatgandakan diri. Contoh obat HIV yang termasuk NNRTIs adalah jenis obat efavirenz, etravirine, dan nevirapine.
2. Nucleoside atau nucleotide reverse transciptase inhibitors (NRTIs)
NRTIs adalah obat yang menghambat enzim reverse transciptase, yaitu enzim yang diperlukan untuk virus HIV berkembang biak.
Contoh obat HIV yang termasuk jenis NRTIs antara lain Abacavir (Ziagen), dan kombinasi obat emtricitabine/tenofovir, tenofovir alafenamide/emtricitabine (Descovy), dan lamivudine-zidovudine (Combivir).
3. Protease inhibitors (PIs)
PIs merupakan cara mengobati HIV dengan mematikan protease HIV, yakni protein lain yang dibutuhkan virus tersebut untuk berkembang biak. Obat jenis ini antara lain atazanavir, darunavir, fosamprenavir, dan indinavir.
4. Entry atau fusion inhibitors
Obat ini bekerja dengan cara mencegah HIV memasuki sel CD4. Contoh dari obat jenis ini, yaitu enfuvirtide dan maraviroc.
5. Integrase inhibitors
Obat HIV jenis ini bekerja dengan cara mengeliminasi integrase, yakni protein yang digunakan HIV untuk memasukkan materi genetik mereka ke dalam sel CD4. Contoh dari obat jenis ini adalah raltegravir dan dolutegravir.
Dokter akan memberi Anda tiga obat dari minimal dua kelas obat HIV di atas untuk menghindari resistensi virus HIV. Namun, cara mengobati HIV ini hanya efektif jika Anda mengikuti anjuran dokter mengenai waktu dan dosis obat yang harus Anda minum setiap hari.Agen BandarQ Online
Jika Anda tidak disiplin dalam mengonsumsi obat HIV, virus mungkin akan kebal sehingga pengobatan Anda tidak mampu lagi menahan laju perkembangan HIV. Perlu diingat juga bahwa obat atau suplemen jenis tertentu tidak cocok dikonsumsi berbarengan dengan obat HIV di atas sehingga Anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter setiap akan meminum obat atau suplemen di luar obat HIV.
Efek samping pengobatan HIV
Seperti obat pada umumnya, cara mengobati HIV dengan obat tertentu juga dapat menimbulkan efek samping. Efek ini pun bisa berbeda pada pria maupun wanita, namun biasanya efek samping itu berupa:
- Mual dan muntah
- Diare
- Sulit tidur
- Mulut kering
- Sakit kepala
- Muncul bercak kemerahan pada kulit
- Sering lelah
- Nyeri.
Meski demikian, perlu ditekankan bahwa tidak semua orang akan mengalaminya, apalagi saat ini obat HIV sudah semakin berkembang dan lebih jarang menimbulkan efek negatif dibanding obat keluaran sebelumnya. Selain itu, efek samping obat HIV juga bisa terjadi hanya sebentar, bisa juga bertahan selama berhari-hari.
Jika Anda mengalami efek samping ini, jangan menghentikan pengobatan HIV tanpa rekomendasi dokter karena justru bisa menyebabkan resistensi obat. Dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengurangi efek samping tersebut atau mungkin mengganti obat HIV Anda dengan obat dari kelas yang lain.
0 Komentar