Waspada! Gejala Neuropati Dari Kesemutan Hingga Sering Terjatuh

MEJAQQ - Gejala neuropati meliputi kesemutan, mati rasa atau kebas, sensasi terbakar atau ditusuk jarum, lebih sensitif terhadap sentuhan, kelemahan otot, hingga gangguan organ dan kelenjar. Gejala bisa bervariasi tergantung lokasi saraf yang terkena dan bisa muncul tiba-tiba sehingga bisa mengganggu aktivitas.

Anda mungkin sering mendengar neuropati sebagai salah satu komplikasi diabetes. Lebih dari itu, neuropati adalah kerusakan salah satu atau lebih saraf di tubuh yang mengakibatkan mati rasa, kesemutan, kelemahan otot, dan nyeri. Gejala yang timbul tergantung pada area tubuh yang terkena. 

Kenali lebih jauh kondisi sindrom neuropati termasuk gejala, cara mengatasi, dan komplikasinya melalui artikel berikut ini.

MEJAQQ: AGEN JUDI POKER DOMINOQQ BANDARQ ONLINE TERBESAR DI ASIA 

Gejala neuropati

Sindrom neuropati atau yang biasanya disebut sebagai neuropati perifer adalahkerusakan yang terjadi pada sistem saraf tepi (perifer). Saraf tepi adalah saraf di luar otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang yang berfungsi untuk mengirimkan pesan dari  sistem saraf pusat ke seluruh tubuh dan sebaliknya. 

Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari cedera, infeksi, diabetes (neuropati diabetik), maupun efek kemoterapi. 

Gejala neuropati bervariasi, tergantung pada jenis dan lokasi saraf yang terkena. Gejala yang muncul secara tiba-tiba disebut sebagai neuropati akut, sedangkan gejala yang berkembang perlahan seiring waktu disebut sebagai neuropati kronis.Daftar MejaQ

Secara umum, gejala sindrom neuropati meliputi:

  • Mati rasa atau kebas, sementara maupun permanen  
  • Kesemutan
  • Rasa sakit
  • Nyeri, terutama di malam hari 
  • Sensasi terbakar, berdenyut, kesetrum, atau seperti ditusuk-tusuk jarum 
  • Lebih peka terhadap sentuhan
  • Kelemahan otot
  • Otot berkedut, kram, dan/atau kejang
  • Kehilangan kontrol otot dan tonus otot sehingga sulit menggerakan anggota tubuh seperti tangan dan kaki 
  • Kesulitan berjalan
  • Kelumpuhan
  • Keringat berlebih 
  • Terjatuh atau kehilangan koordinasi 
  • Gangguan pada organ atau kelenjar yang terkena
  • Gangguan berkemih
  • Gangguan pencernaan, seperti muntah, mual, kembung, diare, sembelit
  • Impotensi atau masalah fungsi seksual lainnya 
  • Tekanan darah rendah atau detak jantung tidak normal, sehingga menyebabkan pusing hingga pingsan
  • Penurunan berat badan. 

Cara mengatasi gejala neuropati

Meski sebagian besar sindrom neuropati tidak dapat sembuh total (irreversible), Anda bisa mengelola gejalanya untuk membantu mencegah kerusakan lebih lanjut dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menjalani pengobatan medis. 

The Foundation for Peripheral Neuropathy menyatakan bahwa nutrisi yang baik menjadi hal penting untuk mencegah sekaligus mengatasi gejala sindrom neuropati,  termasuk mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes.

Dokter akan mengidentifikasi penyebab mendasar dan memberikan perawatan sesuai dengan kondisi Anda. 

Beberapa cara mengatasi gejala neuropati yang dokter kerap sarankan antara lain:

  • Obat-obatan, seperti antidepresan, antikejang, steroid, krim atau obat topikal, maupun obat penghilang rasa sakit lainnya 
  • Terapi fisik atau fisioterapi, seperti latihan yang membantu meningkatkan fokus, kekuatan, keseimbangan, dan rentang gerak
  • Terapi okupasi, untuk mengatasi rasa sakit dan memperbaiki fungsi tubuh dengan keterampilan tertentu
  • Alat bantu mekanis, untuk mendukung fungsi tubuh, seperti sepatu yang dirancang khusus, gips, atau bidai 
  • Operasi, biasanya dilakukan pada neuropati akibat tumor, herniasi diskus di punggung atau leher, infeksi, atau tunnel syndrome
  • Perawatan komplementer, seperti pijat, akupuntur, psikoterapi, maupun terapi perilaku 
  • Pola makan sehat, melibatkan makanan sehat bergizi seimbang dengan makan lebih banyak sayur, buah, karbohidrat kompleks, dan protein rendah lemak dan cukup minum air putih. Penuhi juga asupan vitamin B12 dari makanan sumber protein hewani, sereal, produk susu rendah lemak, atau suplemen sesuai anjuran dokter.  
  • Pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga setidaknya 3 kali seminggu selama 30 menit sampai 1 jam, berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, batasi asupan alkohol 
  • Prosedur atau perawatan medis lainnya, seperti transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS), maupun perawatan immune suppressing atau immune modulating (untuk mengatasi neuropati akibat penyakit autoimun).Agen BandarQ Online

Komplikasi neuropati yang mungkin timbul 

Komplikasi sebagian besar terjadi karena hilangnya sensasi atau mati rasa di bagian tubuh penderita sindrom neuropati. Misalnya, hilangnya sensasi di kaki memungkinkan adanya peningkatan tekanan yang bisa menyebabkan luka tanpa disadari. 

Beberapa kemungkinan komplikasi neuropati antara lain:

  • Luka di kulit 
  • Infeksi akibat luka yang tidak disadari atau tidak mendapat penanganan yang tepat
  • Amputasi akibat infeksi luka, terutama pada pasien diabetes (gangrene)
  • Sering terjatuh, akibat kelemahan otot atau kurangnya keseimbangan 
  • Masalah jantung dan sirkulasi darah, misalnya pada kondisi neuropati yang menyerang sistem kardiovaskular.

Gejala neuropati beragam, tergantung pada jenis dan lokasi saraf yang terkena. Mengenali gejala awal dan segera berkonsultasi dengan dokter saraf untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya sangat penting dalam mengelola gejala dan mencegah kerusakan saraf lebih lanjut. 

Posting Komentar

0 Komentar