MEJAQQ - Meski gejalanya sepintas mirip, ada perbedaan antara kurang darah (anemia) dan darah rendah (hipotensi). Darah rendah berhubungan dengan tekanan darah yang berada di bawah normal. Sementara itu, kurang darah adalah kondisi saat sel darah merah, khususnya hemoglobin, kurang dari normal.
Pucat, pusing dengan sensasi berputar adalah beberapa gejala yang muncul jika Anda mengalami tekanan darah rendah ataupun kurang darah. Meski punya gejala yang mirip, darah rendah dan kurang darah punya perbedaan yang sangat jelas.
Darah rendah (hipotensi) adalah kondisi ketika tekanan darah seseorang di bawah normal, yaitu 90/60 mmHg. Sementara, kurang darah adalah kondisi yang merujuk pada anemia, yaitu kurangnya hemoglobin di dalam darah.
Mengingat keduanya adalah kondisi yang berbeda, penyebab dan cara pengobatannya pun sangat berbeda. Simak ulasan lengkap tentang perbedaan darah rendah dan kurang darah dalam artikel berikut ini.
Berbagai perbedaan darah rendah dan kurang darah
Darah rendah berhubungan dengan tekanan darah, dan disebut juga sebagai hipotensi. Sedangkan kurang darah adalah anemia. Kondisi saat hemoglobin seseorang berada di bawah normal.
Gejalanya memang bisa jadi mirip. Akan tetapi, keduanya berbeda. Berikut ini adalah perbedaan antara kurang darah dan darah rendah.
1. Penyebab kurang darah dan darah rendah
Kurang darah (anemia) umumnya disebabkan oleh penurunan produksi sel darah merah dan kondisi tertentu yang dapatt menyebabkan sel darah merah rusak ataupun bermasalah produksinya. Beberapa penyebab yang dapat berisiko menurunkan produksi sel darah merah, antara lain:
- Kurangnya produksi sel darah merah karena kerusakan sumsum tulang
- Kekurangan zat gizi tertentu, seperti zat besi, vitamin B12, atau folat
- Hipotiroidisme
Kekurangan zat besi adalah satu penyebab anemia alias kurang darah yang sangat umum. Selain itu, beberapa hal lain yang dapat menyebabkan anemia, antara lain perdarahan, haid, penyakit kronis (seperti kanker dan penyakit ginjal), kelainan genetik, dan prosedur pembedahan.
Sementara itu, melansir Mayo Clinic, penyebab tekanan darah rendah (hipotensi) bisa bervariasi, dari dehidrasi sampai kondisi kesehatan tertentu. Beberapa hal yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah, yaitu:
- Dehidrasi
- Kehamilan
- Gangguan jantung
- Gangguan endokrin
- Infeksi berat (septikemia)
- Reaksi alergi parah (anafilaksis)
- Konsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
Kehilangan darah dalam jumlah banyak bisa menyebabkan anemia, yang berujung pada menurunnya tekanan darah secara drastis. Walau anemia berat bisa menyebabkan tekanan darah turun. Tekanan darah yang rendah bukanlah penyebab anemia.Daftar MejaQ
2. Perbedaan gejala darah rendah dan kurang darah
Darah rendah dan kurang darah sama-sama menyebabkan kepala pusing kliyengan dan kelelahan. Namun, tekanan darah rendah lebih mungkin menyebabkan sakit kepala ketimbang anemia. Ciri kurang darah yang khas biasanya cenderung ke pusing dengan sensasi berputar, meski tak menutup kemungkinan sakit kepala mungkin saja terjadi.
Selain dua gejala di atas, berikut ini adalah perbedaan gejala darah rendah dan kurang darah:
3. Pengobatan darah rendah dan kurang darah
Mengingat penyebabnya berbeda, cara mengatasi darah rendah dan pengobatan anemia pun punya perbedaan.
Anemia disebabkan oleh kurangnya sel darah merah. Untuk mengatasi kurang darah, kita harus tahu dulu apa yang menyebabkan anemia. Misalnya, jika anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi, vitamin B12, dan folat, cara mengatasi kurang darah yang umumnya dianjurkan dokter adalah memberikan suplemen dan perubahan pola makan yang tepat.
Makan makanan penambah darah, seperti hati ayam, bayam, dan jeruk bisa jadi salah satu caranya.
Apabila produksi sel darah merah kurang karena adanya kerusakan sumsum tulang, dokter mungkin menyarankan operasi tertentu. Transfusi darah juga bisa diberikan pada pasien yang mengalami anemia berat.
Sementara itu, darah rendah yang terhitung ringan biasanya tidak membutuhkan pengobatan. Bahkan, tak ada gejala yang muncul juga.
Seperti halnya anemia, darah rendah juga perlu ditangani sesuai penyebabnya. Beberapa cara mengatasi darah rendah yang umumnya dilakukan, antara lain:
- Konsumsi lebih banyak garam karena natrium dapat meningkatkan tekanan darah
- Minum lebih banyak air
- Kenakan stoking kompresi
- Pemberian obat-obatan darah rendah
4. Perbedaan cara mengetahui darah rendah dan kurang darah
Perbedaan lain yang cukup kentara antara darah rendah dan kurang darah adalah cara pemeriksaannya. Untuk memastikan Anda mengalami anemia atau tidak, Anda perlu melakukan tes darah.
Beberapa tes darah untuk pemeriksaan anemia adalah tes darah lengkap dan pemeriksaan bentuk sel darah merah.
Sementara itu, untuk mengetahui apakah Anda mengalami tekanan darah rendah, Anda hanya membutuhkan tensimeter untuk mengukur tekanan darah Anda. Cara ini cenderung lebih praktis.
Beberapa pemeriksaan penunjang lain untuk mengetahui tekanan darah rendah (hipotensi), antara lain:
- Tes darah: untuk memeriksa beberapa penyebab darah rendah, seperti hipoglikemia, hiperglikemia, atau anemia.
- EKG: untuk mengukur aktivitas kelistrikan di jantung serta mengetahui seberapa cepat atau lambat jantung berdetak.
- Tilt table test (tes meja miring): tes ini bertujuan untuk melihat reaksi tubuh terhadap perubahan posisi. Sebab, perubahan posisi bisa memengaruhi tekanan darah. Detak jantung dan tekanan darah akan dipantau selama tes.
Mengetahui perbedaan kurang darah dan darah rendah sangat penting sehingga Anda bisa mencari tahu tindak lanjutnya jika hal ini terjadi pada Anda. Memiliki beberapa gejala di atas bukan berarti Anda pasti punya anemia ataupun tekanan darah rendah.
Meski begitu, Anda patut curiga jika gejala tersebut tak kunjung hilang atau bahkan semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Segera periksakan diri dokter spesialis penyakit dalam untuk mengetahui penyebabnya. Nantinya dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan atau merujuk Anda ke subspesialis apabila diperlukan.Agen BandarQ Online
0 Komentar