MEJAQQ - Diare memang dapat dialami oleh siapa pun. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada usia balita. Ketidaknyamanan yang timbul saat si Kecil mengalami diare mungkin akan membuatnya kehilangan nafsu makan hingga bahkan menolak untuk makan apa pun. Di sisi lain, saat diare, anak tetap memerlukan nutrisi untuk membuatnya cepat pulih. Jika sudah begini, pastinya timbul kekhawatiran dalam diri Mums. Nah, untuk membantu mengatasi kekhawatiran tersebut, berikut tips pemberian makan untuk balita yang mengalami diare.
Gejala Diare pada Balita
Diare sebenarnya bukanlah penyakit, tetapi merupakan gejala yang menyertai penyakit lainnya. Kondisi ini sangat umum dialami balita. Berikut beberapa ciri balita mengalami diare:
- Tidak menimbulkan rasa sakit
- Feses yang dikeluarkan saat buang air besar seringkali berbau lebih menyengat
- Feses yang dikeluarkan cenderung tidak berukuran besar dan tidak berbentuk
- Biasanya berlangsung selama kurang lebih 4 minggu berturut-turut
- Diare lebih sering terjadi saat anak bangun tidur
Diare biasanya terjadi pada anak berusia 6 hingga 36 bulan, tetapi juga masih kerap dialami hingga anak berusia prasekolah. Kondisi diare umumnya akan semakin berkurang ketika anak memasuki usia sekolah, dan 90% di antaranya akan bebas dari diare saat berusia 40 bulan.Daftar MejaQQ
Berdasarkan penelitian, diare sering dimulai setelah adanya serangan gastroenteritis yang disebabkan oleh infeksi virus pada lambung dan usus. Kondisi ini dapat menyebabkan demam, sakit perut, muntah, dan diare.
Penyebab Diare pada Balita
Berdasarkan beberapa teori terbaru, ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan balita mengalami diare. Berikut faktor yang dimaksud.
1. Pola makan
Balita sering mengonsumsi jus atau cairan lain dengan kandungan fruktosa dan sorbitol yang tinggi. Kandungan ini sering dikaitkan sebagai penyebab diare pada balita. Selain itu, pola makan yang sangat rendah lemak dan rendah serat juga dapat menjadi pemicu diare pada balita.
2. Proses pencernaan yang lebih cepat
Bagi beberapa balita, proses pencernaan makanan pada usus besar berlangsung sangat cepat. Hal ini menyebabkan penyerapan air menjadi lebih sedikit. Akibatnya, feses yang dikeluarkan menjadi lebih encer.
3. Peningkatan aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang lebih banyak sering dikaitkan dengan peningkatan buang air besar. Usus setiap orang mengandung miliaran bakteri. Bakteri ini sebenarnya memiliki peran penting dalam membantu sistem pencernaan. Meski begitu, susunan atau jumlah mikrobioma ini bervariasi pada setiap orang, dan beberapa balita memiliki kumpulan bakteri yang menyebabkan tinja menjadi lebih encer.
Bagaimana Menerapkan Pola Makan Ketika Balita Diare?
Agar nutrisi si Kecil bisa tetap terpenuhi selama ia mengalami diare, tentunya Mums harus memperhatikan pola makannya. Nah, berikut ini beberapa tips penerapan pola makan yang bisa Mums lakukan.
1. Hindari jus buah
Batasi pemberian jus dan cairan lain dengan kandungan fruktosa dan sorbitol, seperti minuman olahraga dan soda. Jika memang ingin tetap memberikan jus, pastikan total asupannya kurang dari 8 ons sehari.
2. Tingkatkan asupan serat
Mengonsumsi lebih banyak serat dapat membantu mengencangkan feses. Pilih sereal gandum utuh dan roti, kacang-kacangan, serta buah-buahan dan sayuran segar. Jangan lupa juga untuk menambahkan sedikit lebih banyak jumlah lemak ke dalam makanan si Kecil, terutama lemak sehat dari susu, alpukat, minyak zaitun, atau telur. Namun, jika memang si Kecil sudah memiliki berat badan yang berlebih, pastikan untuk lebih dulu berkonsultasi dengan dokter terkait pemberian lemak ini.Agen BandarQ Online
3. Konsumsi probiotik
Probiotik adalah bakteri dan ragi hidup yang bermanfaat bagi tubuh, terutama bagi sistem pencernaan. Jadi, cobalah untuk memberikan kandungan probiotik pada si Kecil saat mengalami diare. Namun, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter mengenai jumlah dan cara pemberian yang aman bagi balita.
0 Komentar