MEJAQQ - Meski sudah menjaga si Kecil dengan baik, tetap saja ia bisa terinfeksi penyakit tertentu dan menjadi sakit. Agar Mums bisa bertindak cepat mengobatinya, yuk kenali 5 tanda ketika si Kecil sedang sakit.
Kenapa Anak-anak Mudah Sakit?
Semua ibu pasti akan kompak memilih, lebih baik Mums saja yang sakit ketimbang melihat si Kecil menderita. Ya, balita atau bayi yang sakit sering membuat khawatir orang tua, terutama jika ini adalah pengalaman pertama kali.
Walau begitu, nyatanya wajar saja jika si Kecil mudah sakit di tahun-tahun awal kehidupannya. Pasalnya, anak-anak memiliki sistem kekebalan yang belum matang dan belum mengembangkan kekebalan terhadap berbagai macam kuman umum.
Selain itu, anak-anak sangat terlibat secara fisik dengan lingkungannya. Ia menyentuh apa pun yang bisa ia dapatkan dan belum memiliki kesadaran untuk menjauhkan tangan dari wajah. Setelah bermain atau menyentuh sesuatu, langsung deh, tangannya menyentuh mulut, hidung, atau mata.
Maka dari itu, sangat penting untuk memulai kebiasaan mencuci tangan yang sehat sedini mungkin. Setelah bermain dan sebelum makan, ajak si Kecil ke wastafel untuk mencuci tangan secara menyeluruh menggunakan sabun selama 20 detik, lalu membilasnya dengan baik.Daftar MejaQQ
Gejala Umum jika Anak Sakit
Di sisi lain, jika ia telanjur sakit, Mums perlu waspada mengenali gejalanya agar bisa bergerak cepat. Inilah tanda dan gejala anak sakit yang umum ditemui:
1. Demam
Demam bukanlah penyakit, melainkan gejala atau tanda bahwa tubuh sedang melawan penyakit atau infeksi. Demam merangsang pertahanan tubuh, serta mengirimkan sel darah putih dan sel "pejuang" lainnya untuk melawan dan menghancurkan penyebab infeksi.
Menurut American Academy of Pediatrics, anak dikatakan demam jika memiliki suhu 38°C atau lebih tinggi. Jika si Kecil demam, ia akan cenderung menjadi lebih tidak nyaman dan mengalami 3 hal ini:
- Tidak seaktif atau banyak bicara seperti biasanya.
- Tampak lebih rewel, tidak nafsu makan, dan sering merasa haus.
- Si Kecil merasa hangat atau panas. Yang perlu Mums tahu, meskipun ia merasa seperti "terbakar", suhu yang diukur mungkin tidak terlalu tinggi.
2. Muntah atau diare
Jika balita mengalami diare atau muntah, ia akan kehilangan banyak cairan dalam kotoran atau muntahnya. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi (tidak memiliki cukup air dalam tubuh). Jika itu terjadi, tubuh bisa kesulitan bekerja sebagaimana mestinya.
Segeralah dapatkan bantuan medis jika si Kecil mengalami gejala ini:
- Tidak mau minum selama beberapa jam.
- Jarang buang air kecil lebih atau lebih dari 6-8 jam.
- Memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti menangis dengan sedikit atau tanpa air mata, mulut kering atau bibir pecah-pecah, merasa pusing, lemas seperti mengantuk, dan terlihat setengah sadar.
- Mengalami demam tinggi.
- Ditemukan darah di kotoran atau muntahnya.
- Muntah selama lebih dari 24 jam atau diare tidak membaik setelah beberapa hari.
3. Masalah pernapasan
Kesulitan bernapas umumnya disebabkan oleh infeksi. Penyebab utama kesulitan bernapas antara lain:
- Infeksi virus.
- Infeksi bakteri.
- Asma.
- Alergi.
- Perokok pasif (paparan asap rokok).
- Paparan gas berbahaya (Paparan polusi yang sangat buruk).
- Penyumbatan jalan napas oleh benda yang terhirup, seperti makanan atau benda kecil lainnya.
- Kondisi genetik seperti fibrosis kistik (cystic fibrosis).
Terlepas dari apa pun penyebabnya, penting untuk segera mencari bantuan jika si Kecil bernapas berbeda dari biasanya. Tanda-tanda yang bisa diamati adalah:
- Pernapasan terlihat lebih cepat dari biasanya atau tidak teratur.
- Lubang hidung anak terlihat lebih lebar saat bernapas.
- Terdengar suara ngik-ngik atau mengi saat bernapas.
- Mengeluarkan suara kasar atau serak bernada tinggi atau rendah yang muncul setiap tarikan atau hembusan napas, mirip seperti mendengkur
- Otot-otot di bawah tulang rusuk tersedot setiap kali bernapas.
4. Sakit kepala
Sakit kepala merupakan keluhan yang jarang terjadi pada balita dan perlu diteliti. Jika ini terjadi, si Kecil bisa saja terlihat memegang kepala, membenturkan kepala, atau berulang kali menggunakan kata-kata untuk menunjukkan sakit kepala.
Anak-anak bisa menderita sakit kepala karena penyakit, infeksi (seperti pilek), atau demam. Kondisi lain seperti sinusitis (radang sinus) dan infeksi tenggorokan atau telinga juga dapat memicu sakit kepala.Agen BandarQ Online
5. Ruam
Seringkali infeksi virus yang menyebabkan ruam juga akan menyebabkan si Kecil demam. Umumnya, demam muncul lebih dulu di awal penyakit, kemudian menyusul ruam muncul. Saat ruam muncul, itu berarti si Kecil sudah membaik. Sementara jika si Kecil demam dan ruam terjadi bersamaan, segeralah periksakan ke dokter.
Beberapa infeksi virus yang bisa menyebabkan ruam antara lain:
- Cacar air
- Penyakit tangan, kaki, dan mulut (Hand Foot Mouth Disease/Flu Singapura).
- Campak. Campak bisa berbahaya, terutama bagi anak kecil dan bayi. Jika Mums curiga si Kecil mungkin menderita campak, kunjungi fasilitas kesehatan terdekat dan hindari ia melakukan kontak dengan orang lain untuk menghindari penyebaran infeksi.
- Meningokokus meningitis. Jika si Kecil mengalami ruam berupa bintik-bintik kecil berwarna merah terang/ungu/memar yang tidak berubah menjadi putih (memucat) saat ditekan, disertai demam, sakit kepala, leher kaku atau sakit punggung, segera dapatkan bantuan medis. Ruam seperti itu dapat mengindikasikan infeksi parah, seperti meningitis.
0 Komentar