MEJAQQ - Penebalan dinding rahim atau hiperplasia endometrium adalah salah satu kelainan pada sistem reproduksi wanita yang ditandai dengan penebalan tambahan pada lapisan dinding rahim akibat sel yang tidak normal. Kondisi ini bisa terjadi karena banyak hal, dan biasanya mengakibatkan pendarahan atau menstruasi yang hebat selama periode haid.
Karena penebalan dinding rahim bisa tidak menimbulkan gejala maupun keluhan apa pun, penting untuk menyadari gejala dan juga mengetahui penyebab dari munculnya penyakit ini. Berikut ini Jovee telah merangkum penjelasan lengkap dari penebalan dinding rahim, yang dilansir dari berbagai sumber.
Penyebab Penebalan Dinding Rahim
Pada siklus menstruasi setiap bulannya, tubuh akan menyiapkan rahim (endometrium) sebagai tempat untuk tumbuh kembang embrio. Pada fase ini, ketebalan dinding rahim akan bertambah selama prosesnya.
Menurut Radiologi Society of North America (RSNA), ketebalan tertipis rahim selama menstruasi biasanya berukuran antara 2 hingga 4 millimeter (mm). Saat siklus bergerak menuju masa ovulasi, dinding rahim akan tumbuh lebih tebal, hingga sekitar 11 millimeter (mm).
Dua hormon tubuh yang bertanggung jawab dalam penebalan ini adalah hormon estrogen dan progesteron. Ketika pembuahan sel telur tidak terjadi, otomatis kadar kedua hormon ini menurun. Hiperplasia endometrium terjadi saat hormon estrogen dalam tubuh terlalu tinggi. Hormon tidak seimbang inilah yang menyebabkan penebalan dinding rahim tidak normal.Daftar MejaQQ
Berikut ini beberapa orang yang memiliki faktor risiko penebalan dinding rahim tinggi. Wanita usia di atas 35 tahun
- Diabetes
- Riwayat keluarga dengan kanker rahim atau kanker ovarium
- Terapi hormon
- Obesitas
- Polycystic ovary syndrome (PCOS)
- Perokok
- Penyakit tertentu seperti tiroid dan darah tinggi kronis
- Riwayat siklus menstruasi yang tidak teratur
Ada berbagai gejala penebalan dinding rahim yang bisa kamu sadari sejak dini, di antaranya:
- Rasa sakit menstruasi yang tidak biasa
- Sulit hamil
- Siklus menstruasi yang lebih pendek dari 24 hari atau lebih lama dari 38 hari
- Pendarahan hebat saat menstruasi
- Adanya pendarahan setelah menopause
Jika kamu mengalami beberapa atau seluruh gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Jenis Penebalan Dinding Rahim
Mengetahui jenis hiperplasia endometrium yang dialami akan membantu perawatan yang tepat dan efisien. Berdasarkan jenis perubahan sel pada lapisan rahim, hiperplasia endometrium dibagi menjadi dua jenis, yang meliputi:
- Hiperplasia endometrium sederhana (tipe atypia)
Jenis hiperplasia endometrium ini memiliki sel-sel yang tampak normal dan tidak berpotensi menjadi sel kanker. Sehingga, umumnya kondisi ini dapat membaik tanpa pengobatan.
- Hiperplasia endometrium atipikal sederhana atau kompleks
Terdapat sel-sel abnormal yang menyebabkan kondisi prakanker. Jika tidak diobati, risiko terjadinya kanker endometrium akan meningkat.
Apakah Penebalan Dinding Rahim Merupakan Tanda Kehamilan?
Pada ketebalan yang normal, penebalan pada dinding rahim dapat menjadi tanda kehamilan. Karena, ketika kehamilan terjadi, sel telur yang telah dibuahi akan ditanamkan ke dalam dinding rahim yang paling tebal. Namun, para ahli kesehatan mengatakan dinding rahim kehamilan yang sehat adalah dinding rahim yang tidak terlalu tebal, tapi juga tidak terlalu tipis.
Untuk mengukur ketebalan dinding rahim, cara yang paling umum digunakan adalah ultrasonografi (USG). Cara membaca hasil usg penebalan dinding rahim akan dijelaskan oleh dokter kandungan saat kamu melakukan konsultasi pengecekan.
Tentunya, gejala penebalan dinding rahim yang disebabkan oleh kehamilan berbeda dengan hiperplasia endometrium. Perlu diperhatikan juga bahwa penebalan dinding rahim juga bisa terjadi pada penyakit reproduksi dan kehamilan lainnya, seperti kehamilan ektopik (hamil anggur) dan endometriosis.Agen BandarQ Online
Pengobatan dan Pencegahan Penebalan Dinding Rahim
Sebelum memastikan penyebab dari gejala yang timbul, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan seperti tes darah, USG transvaginal, histeroskopi, hingga biopsi dinding rahim.
Jika dari hasil pemeriksaan kamu membutuhkan perawatan, mungkin dokter akan melakukan sejumlah perawatan berikut ini.
- Terapi hormon
Terapi hormon dilakukan dengan memberi suntikan progestin (bentuk sintesis dari hormon progesteron) pada rahim atau bisa juga mengonsumsi progestin dalam bentuk pil kontrasepsi. Terapi hormon progesteron diberikan karena penebalan dinding rahim umumnya terjadi karena kurangnya hormon progesteron.
- Histerektomi atau operasi pengangkatan rahim
Umumnya, metode pengobatan ini dilakukan pada penderita hiperplasia atipikal untuk menurunkan risiko penyebaran sel kanker. Operasi pengangkatan rahim ini akan membuat pasien tidak dapat hamil, dan bisa jadi pilihan bagi pasien yang telah menopause, tidak berencana hamil, atau memiliki risiko kanker yang tinggi.
Penebalan dinding rahim umumnya tidak berbahaya dan sangat bisa untuk disembuhkan. Maka dari itu, jika kamu mengalami gejala-gejalanya seperti siklus haid yang tidak normal, pendarahan hebat saat menstruasi, atau rasa sakit yang tidak biasa segera konsultasikan pada dokter agar dapat segera ditangani dan mencegah keparahan penyakit.
0 Komentar