MEJAQQ - Beda jenis batuk, beda pula golongan obat batuk yang diperlukan. Obat untuk batuk berdahak biasanya bekerja dengan cara mengencerkan dahak supaya lebih mudah dikeluarkan. Sementara itu, obat batuk kering bertujuan untuk menekan respons batuk di otak, sehingga Anda tak terlalu sering batuk lagi.
Batuk tentu membuat aktivitas Anda sehari-hari menjadi tidak nyaman. Tidak jarang, sebelum memutuskan ke dokter, Anda lebih memilih membeli obat batuk di apotek sebagai pertolongan pertama. Agar tidak salah pilih, Anda perlu mengenali beragam golongan obat batuk terlebih dulu. Pasalnya, batuk berdahak dan kering punya obat yang berbeda.Daftar MejaQQ
Pilihan obat batuk berdahak di apotek
Batuk berdahak adalah batuk yang menghasilkan lendir atau dahak. Ini menandakan bahwa terjadi peningkatan produksi lendir di saluran napas akibat infeksi bakteri atau virus. Flu merupakan salah satu penyakit yang sering menimbulkan gejala batuk berdahak.
Untuk mengobati batuk berdahak, ada beberapa golongan obat batuk di apotek yang dapat membantu, antara lain:
1. Ekspektoran
Ekspektoran adalah golongan obat batuk berdahak yang dapat Anda beli tanpa resep dokter di apotek. Jenis obat batuk ini mampu merangsang pengeluaran lendir di saluran napas.
Mengeluarkan dahak di tenggorokan bertujuan untuk mengurangi iritasi dan mengurangi frekuensi batuk.
Contoh obat batuk berdahak ekspektoran, antara lain:
- Guaifenesin
- Potassium iodide
- Ipecacuanha
- Ammonium chloride
2. Mukolitik
Mukolitik adalah jenis obat batuk berdahak yang bekerja dengan cara mengencerkan dahak di saluran napas. Obat ini mampu memecah benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida pada lendir atau dahak. Dengan demikian, dahak jadi lebih mudah dikeluarkan.
Contoh obat mukolitik antara lain:
- Ambroxol
- Asetilsistein
- Bromhexine
Di antara ketiganya, obat batuk berdahak yang bisa Anda beli di apotek tanpa resep dokter adalah bromhexine.
Berdasarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI), pengobatan dengan obat batuk mukolitik perlu dihentikan jika tidak menunjukkan perbaikan setelah 4 minggu. Anda sebaiknya ke dokter untuk mendapatkan solusi yang lebih tepat.
Jenis obat batuk kering di apotek
Batuk kering adalah batuk yang tidak menghasilkan lendir atau dahak di saluran napas. Orang yang mengalami batuk kering sering kali mengalami tenggorokan kering, gatal, sakit, susah menelan, hingga nyeri dada.
Berikut ini beberapa golongan obat batuk kering di apotek yang bisa membantu meringankan kondisi Anda.
1. Antitusif
Antitusif adalah jenis obat untuk mengatasi batuk kering atau batuk tidak berdahak. Antitusif bekerja dengan cara menekan batuk (supresan) sehingga mengurangi frekuensi Anda batuk.
Contoh obat antitusif antara lain:
- Dekstrometorfan
- Folkodin
- Difenhidramin HCL
2. Dekongestan
Dekongestan termasuk obat yang bisa meringankan gejala batuk kering dan hidung tersumbat.
Ketika terserang flu, lapisan hidung akan bengkak dan menghalangi aliran udara. Ditambah batuk, Anda pun akan jadi lebih susah untuk bernapas.
Dekongestan bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah di hidung sehingga mengurangi aliran darah ke jaringan yang bengkak.
Mekanisme ini membuat pembengkakan berkurang dan pernapasan lebih lega.
Contoh obat dekongestan antara lain:
- Ephedrine
- Oxymetazoline
- Pseudoephedrine
Efek samping obat batuk
Sebagian besar jenis obat batuk tidak boleh digunakan lebih dari 2 minggu berturut-turut. Hal ini dapat meningkatkan risiko efek samping pengobatan.
Beberapa efek samping penggunaan obat batuk, antara lain:
- Mual
- Muntah
- Kulit iritasi
- Kantuk
- Pusing
- Tremor
- Susah buang air kecil
- Pandangan buram
Mengingat beberapa obat batuk bisa menyebabkan efek samping berupa mengantuk, Anda sebaiknya tidak melakukan aktivitas yang butuh konsentrasi tinggi setelah minum obat batuk, seperti menyetir.
Selain itu, risiko efek samping juga mungkin terjadi akibat interaksi dengan obat lain. Beberapa obat batuk memang sering kali dikombinasikan dengan obat lain, seperti antihistamin maupun pereda nyeri.
Penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat batuk atau melakukan kombinasi dengan obat lainnya.Agen BandarQ Online
Obat batuk paten atau generik, pilih mana?
Pada umumnya, obat generik dan obat paten memiliki sifat farmakologis yang sama. Sifat farmakologis ini meliputi kandungan bahan aktif, cara kerja, tujuan pengobatan, efek samping, cara penggunaan, dan dosisnya.
Obat generik biasanya dikelola oleh pemerintah dengan kemasan yang lebih sederhana dan harga yang murah. Sementara itu, obat paten atau obat bermerek dikelola oleh perusahaan farmasi yang memproduksinya dengan harga yang lebih mahal.
Obat paten juga sering kali menggunakan nama produk yang berbeda dengan nama kandungannya. Misalnya, obat batuk kering yang mengandung dekstrometorfan biasanya diberi nama produk yang sama untuk obat generik.
Sementara itu, obat paten batuk kering dengan kandungan yang sama akan memiliki nama berbeda. Beberapa merek obat batuk berdahak yang sering Anda jumpai di apotek adalah contoh obat paten.
Meskipun lebih murah, obat generik memiliki keamanan dan keampuhan yang sama dengan obat paten. Untuk itu, jangan ragu untuk mengonsumsi obat batuk generik, selama Anda menggunakannya sesuai dengan aturan pakai atau resep dokter.
0 Komentar