MEJAQQ - Kaki diabetik adalah komplikasi diabetes dapat menyebabkan masalah kaki, salah satunya muncul luka. Luka yang tak diatasi dan gula darah yang tak terkendali inilah yang membuat orang diabetes rentan mengalami amputasi. Itu sebabnya, Anda perlu melakukan sejumlah perawatan untuk mencegahnya.
Diabetes disebut sebagai “ibu dari segala penyakit”. Hal ini karena jika tidak diobati, banyak komplikasi yang dapat disebabkan oleh gula darah tinggi, salah satunya adalah kaki diabetes. Bahkan, dalam kondisi serius, komplikasi kaki diabetes bahkan bisa menyebabkan penderitanya kehilangan kaki akibat amputasi.Daftar MejaQQ
MEJAQQ: AGEN JUDI POKER DOMINOQQ BANDARQ ONLINE TERBESAR DI ASIA
Kenapa orang diabetes rentan mengalami masalah kaki?
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah puasa hingga 126 mg/dL atau lebih. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi, seperti kerusakan pada saraf dan pembuluh darah.
Kerusakan saraf akibat diabetes dikenal dengan neuropati diabetik. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah di kaki, berupa kesemutan, nyeri, dan mati rasa.
Ketika kaki penderita diabetes mulai mengalami mati rasa, hal ini bisa meningkatkan risiko luka atau lecet di kaki yang tidak terdeteksi hingga menyebabkan infeksi.
Pada kondisi diabetes, adanya luka di tubuh, termasuk kaki, akan lebih sulit disembuhkan. Hal ini karena kadar gula darah yang tinggi dapat menurunkan jumlah aliran darah di kaki.
Darah yang membawa berbagai nutrisi untuk kesembuhan pun terhambat sampai titik luka. Akibatnya, proses penyembuhan luka berjalan lambat, bahkan bisa menyebabkan infeksi.
Luka yang telanjur memburuk dan tidak bisa disembuhkan dapat menyebabkan gangren. Jika ini yang terjadi, amputasi kerap dipilih menjadi solusi agar infeksi luka tidak menyebar ke area yang lebih luas.
Gejala komplikasi diabetes menyerang kaki
Selain kaki diabetik dan munculnya gangren, orang dengan diabetes juga berisiko mengalami masalah kaki Charcot.
Kaki Charcot adalah komplikasi neuropati diabetik yang semakin memburuk, yang dapat mengenai jaringan lunak, sendi, dan tulang.
Komplikasi ini diawali dengan peradangan (kaki bengkak dan terasa hangat) dan dapat mengalami patah tulang, bahkan perubahan bentuk kaki dalam kasus yang sudah parah.
Melihat dari berbagai ciri yang muncul di atas, ada beberapa gejala kaki diabetik yang perlu Anda waspadai, antara lain:
- Kesemutan
- Nyeri
- Mati rasa
- Kemeraha
- Rasa hangat
- Bengkak
- Perubahan bentuk kaki
- Adanya luka yang tak kunjung sembuh
Menyadari adanya perubahan sejak dini pada kaki Anda dapat membantu mencegah munculnya luka diabetes. Bahkan, risiko amputasi bisa terhindarkan sepenuhnya.
Cara perawatan kaki diabetes
Jika Anda mengalami diabetes, sudah seharusnya Anda rutin memeriksakan diri ke dokter terkait perkembangan kondisi Anda. Terlebih jika Anda mengalami salah satu atau lebih gejala diabetes yang terus berulang.
Dokter akan memberikan rencana pengobatan diabetes, termasuk perawatan diri jika Anda memiliki masalah pada kaki.
Beberapa cara perawatan kaki diabetes berikut ini bisa Anda diskusikan lebih lanjut dengan dokter, antara lain:
1. Memeriksa kaki setiap hari
Bagi penderita diabetes, penting untuk memeriksa kondisi kaki setiap hari. Hal ini bertujuan sebagai deteksi dini terhadap masalah kaki yang muncul sehingga bisa mendapatkan penanganan lebih awal dan mencegah perburukan.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease merekomendasikan cek kaki mandiri pada pasien diabetes dilakukan setiap malam setelah beraktivitas, yang meliputi seluruh bagian kaki, termasuk sela-sela jari kaki.
Anda perlu memeriksakan diri ke dokter jika menemukan satu atau lebih masalah kaki berikut ini:
- Goresan atau luka
- Kemerahan atau bintik merah
- Bengkak
- Kulit melepuh berisi cairan
- Kuku kaki tumbuh ke dalam
- Kapalan atau bagian kulit mengeras
- Mata ikan atau kutil plantar
2. Menjaga kebersihan kaki
Menjaga kebersihan kaki bisa dilakukan dengan rutin mengganti kaus kaki dan alas kaki, serta mencuci kaki.
Biasakan untuk rutin mencuci kaki dengan sabun dan air hangat setiap hari. Keringkan kaki Anda setelahnya. Kaki yang basah dan lembap bisa meningkatkan risiko terbentuknya luka bahkan infeksi jamur.
Jika perlu, gunakan bedak di sela jari kaki yang telah dibersihkan dan dikeringkan. Hal ini bertujuan menjaga kulit tetap kering dan menghindari infeksi.
3. Berhati-hati dalam merawat kaki
Berhati-hati dalam melakukan perawatan kaki merupakan cara untuk menghindari adanya luka pada kaki.
Salah satu hal yang perlu Anda perhatikan adalah memotong kuku kaki. Cara ini membantu menjaga kaki tetap bersih dan menghindari luka.
Gunakan pemotong kuku yang tajam dan memotong dengan arah lurus. Hindari memotong sudut kuku kaki untuk mengurangi risiko luka. Jika perlu gunakan kikir kuku yang tidak tajam untuk meratakan setiap kuku.
Selain memotong kuku, gunakan losion untuk membuat kaki tetap halus dan lembut. Namun, hindari area sela jari karena bisa membuat kaki lembap dan mudah infeksi. Gunakanlah losion di bagian punggung dan telapak kaki.
4. Memakai sepatu dan kaus kaki
Memakai kaus kaki dan sepatu setiap saat bisa menghindari risiko luka pada kaki. Gunakan kaus kaki berbahan halus dan menyerap keringat. Selain itu, pastikan sepatu yang Anda gunakan empuk, ukurannya pas (tidak longgar atau kesempitan) sehingga tidak menyebabkan lecet.
Periksakan pula bagian dalam kaus kaki dan sepatu sebelum menggunakannya. Hal ini untuk memastikan bagian dalam bebas dari serpihan kasar atau kerikil yang bisa melukai kaki Anda.
Menggunakan sepatu dan kaus kaki yang tepat juga bisa melindungi kaki Anda dari kondisi panas dan dingin yang bisa memperburuk neuropati diabetik pada kaki. Selain itu, penggunaan kaus kaki yang tidak terlalu ketat juga bisa memperlancar aliran darah ke kaki.Agen BandarQ Online
5. Pastikan aliran darah di kaki lancar
Beberapa gerakan sederhana atau senam kaki diabetes bisa menjadi cara memperlancar aliran darah di kaki Anda.
Sebagaimana penjelasan sebelumnya, aliran darah yang tidak lancar pada kaki bisa meningkatkan risiko kaki diabetes.
Beberapa gerakan senam kaki diabetes sederhana berikut ini bisa Anda lakukan untuk memperlancar aliran darah:
- Angkat kaki saat dudu
- Goyangkan jari kaki beberapa menit
- Gerakkan pergelangan kaki ke atas-bawah dan ke luar-dalam
- Hindari posisi statis yang bertumpu pada kaki terlalu lama
Selain senam kaki diabetes sederhana di atas, beberapa olahraga berikut juga dianjurkan untuk memperlancar aliran darah di kaki, antara lain:
- Berjalan kaki
- Menari
- Yoga
- Latihan peregangan
- Berenang
- Bersepeda
- Berhenti merokok juga bisa menjadi salah satu cara melancarkan aliran darah di kaki. Pasalnya, kandungan dalam rokok dapat menurunkan jumlah aliran darah ke kaki Anda.
6. Lakukan pemeriksaan kaki rutin ke dokter
Seorang diabetesi sebaiknya melakukan pemeriksaan rutin ke dokter. Tujuannya untuk mengetahui apakah pengobatan diabetes yang dijalani berhasil atau butuh penyesuaian. Dalam pemeriksaan ini, tidak ada salahnya memeriksakan kaki Anda setiap kunjungan.
0 Komentar