MEJAQQ - Kadar gula darah harus dijaga dalam batas normal. Satu-satunya cara mengetahui kadar gula dalam darah adalah dengan melakukan cek gula darah. Kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemia dapat menyebabkan komplikasi kesehatan, utamanya pada penderita diabetes. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan hiperglikemia adalah makan lebih banyak karbohidrat dari biasanya dan kurang aktif secara fisik.Daftar MejaQQ
Gejala hiperglikemia di antaranya:
-Rasa haus yang berlebihan
-Buang air kecil lebih sering dari biasanya
-Pandangan kabur
-Luka yang tidak kunjung sembuh
-Kelelahan
Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, penting untuk melakukan pemeriksaan gula darah untuk mencegah berbagai penyakit komplikasi kronis.
Berapa kadar gula darah normal?
Kadar gula darah normal bagi masing-masing orang dapat berbeda-beda, bergantung pada riwayat kesehatan, usia, serta pada kondisi apa tes gula darah dilakukan. Berikut kadar gula darah normal pada berbagai kondisi:
-Gula darah puasa (GDP): 70-100 mg/dL
-Gula darah dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL
Jika pada alat cek gula darah menunjukkan angka melebihi kisaran di atas, artinya tingkat gula darah Anda tinggi.
Dokter akan memberikan kisaran target yang lebih spesifik untuk kadar gula darah bergantung pada faktor-faktor berikut ini:
-Riwayat kesehatan
-Berapa lama Anda menderita diabetes
-Adanya komplikasi diabetes
-Usia
-Sedang hamil atau tidak
-Kondisi kesehatan secara keseluruhan
Berbagai jenis tes gula darah
Tes gula darah dianjurkan ketika Anda merasakan berbagai gejala hiperglikemia yang telah disebutkan di atas. Selain itu, cek gula darah juga dianjurkan bagi orang yang memiliki riwayat diabetes dalam keluarga, orang yang mengalami kesulitan mengontrol gula darah, dan orang yang memiliki kadar gula darah rendah.
Untuk mengetahui kadar gula dalam darah, biasanya dilakukan beberapa cara tes gula darah berikut ini:
1. Gula darah puasa
Gula darah puasa dilakukan untuk mendiagnosis kondisi pradiabetes dan penyakit diabetes. Untuk melakukan tes gula darah ini Anda harus berpuasa semalaman atau minimal 8 jam. Kadar gula darah puasa kurang dari 100 mg /dL, maka dikatakan gula darah normal. Tingkat gula darah puasa dari 100 sampai 125 mg / dL dianggap prediabetes. Jika 126 mg/dL atau lebih tinggi, maka bisa dikatakan Anda menderita diabetes.
2. Gula darah sewaktu
Pemeriksaan gula darah sewaktu dilakukan untuk mengetahui tingkat gula darah Anda saat itu juga. Tes ini bukan digunakan untuk mendiagnosis apa pun dan Anda juga tak perlu berpuasa atau melakukan persiapan apa pun.
3. hbA1c
Tes hemoglobin atau hbA1c tidak memerlukan puasa atau persiapan apa pun. Tes gula darah ini menunjukkan kadar gula darah rata-rata Anda selama dua hingga tiga bulan terakhir. Tes gula darah ini mengukur persentase gula darah yang melekat pada hemoglobin, protein pembawa oksigen dalam sel darah merah.
Semakin tinggi kadar gula darah Anda, semakin banyak hemoglobin yang Anda miliki dengan gula yang melekat. Tingkat A1C 6,5% atau lebih pada dua tes terpisah menunjukkan bahwa Anda menderita diabetes. A1C antara 5,7 dan 6,4% menunjukkan pradiabetes. Di bawah 5,7% dianggap gula darah normal.
4. Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO)
Untuk melakukan tes toleransi glukosa oral Anda harus berpuasa semalaman untuk mengukur kadar gula darah puasa terlebih dahulu. Kemudian Anda akan diminta minum cairan manis, dan kadar gula darah diuji secara berkala selama dua jam berikutnya.
Kadar gula darah kurang dari 140 mg/dL adalah normal. Jika hasilnya lebih dari 200 mg/dL setelah dua jam, berarti Anda menderita diabetes. Angka antara 140 dan 199 mg/dL menunjukkan pradiabetes.
Efek gula darah terlalu tinggi atau terlalu rendah
Hiperglikemia atau gula darah tinggi yang sudah kronis jika dibiarkan dan tidak diobati akan menyebabkan komplikasi serius. Diantaranya:
-Kerusakan saraf atau neuropati diabetik
-Kerusakan ginjal atau nefropati
-Gagal ginjal
-Penyakit kardiovaskular
-Penyakit mata atau retinopati
-Masalah kaki yang disebabkan oleh saraf yang rusak dan aliran darah yang buruk
-Masalah kulit, seperti infeksi bakteri dan jamur
Selain tinggi gula darah, ada juga kondisi di mana gula darah rendah atau hipoglikemia. Sama-sama berbahaya, gula darah rendah bisa terjadi pada penderita diabetes yang mengonsumsi obat yang meningkatkan kadar insulin dalam tubuh.AgenBandarQOnline
Selain pengobatan, melewatkan waktu makan, makan kurang dari biasanya, atau berolahraga berlebihan juga menyebabkan gula darah rendah.
Beberapa gejala yang dialami saat hipoglikemia adalah pandangan kabur, detak jantung cepat, perubahan suasana hati yang tiba-tiba, gugup, kelelahan, kulit pucat, sakit kepala, kelaparan, gemetar, pusing, berkeringat, sulit tidur, sulit berpikir jernih, kehilangan kesadaran, kejang, dan koma.
Kadar gula agak rendah umum dialami penderita diabetes. Namun, gula darah sangat rendah dapat mengancam jiwa. Hipoglikemia dapat menyebabkan kejang dan kerusakan sistem saraf jika tidak ditangani segera. Mengenali gejala dan mengetahui cara mengatasinya akan sangat membantu jika gejala tersebut datang tiba-tiba.
0 Komentar